bursa taruhan bola
 agen piala dunia 2018

POKER ONLINEPOKER ONLINEBOLA, POKER ONLINE, DEWA POKERAGEN TOGEL ONLINE TERPERCAYABANDAR POKER ONLINEtogel onlineJUDI TOGEL ONLINEAGEN TOGEL TERPERCAYAmandiri togeltogel onlineonlineonlineBANDAR TOGEL ONLINEBANDAR TOGEL TERPERCAYAtogel onlinebandar togel onlinebandar onlineysbAGEN JUDI CASINO ONLINE INDONESIA TERPERCAYAPOKER ONLINETOGEL, BOLA, CASINODomino Online, Domino Q, Bandar Q, Adu Q, Poker Zynga OnlineBandar pokertogel hkBANDAR ONLINE TERPERCAYABANDAR TOGEL ONLINESITUS TOGEL TERPERCAYAhttp://surya4d.com/?ref=bangbonabandar sakong

Kamis, 30 November 2017

Google Temukan Malware Android yang Bisa Memata-matai Pengguna

Google menemukan malware baru yang disuntikkan ke sejumlah aplikasi di Google Play Store. Malware tersebut dikabarkan mampu mencuri data-data sensitif dari perangkat yang telah diserangnya.

Mengutip laporan Softpedia, Kamis (30/11/2017), raksasa internet Amerika Serikat itu menyebut, pertama kalinya mendeteksi malware yang disebut sebagai Tizi pada September 2017.

Saat itu Google Play Protect berhasil menemukan aplikasi dengan kemampuan rooting pada perangkat Android yang mengunduh aplikasi dari Play Store.

Google Play Protect merupakan perusahaan solusi keamanan yang memindai aplikasi-aplikasi yang dipublikasikan di toko aplikasi Google. Dengan demikian, tugasnya memastikan tidak ada malware dalam aplikasi-aplikasi tersebut.

Setelah melakukan pemeriksaan menyeluruh pada aplikasi-aplikasi dari pengembang yang sama, Google menemukan, pembuat malware juga menggunakan situs web dan media sosial untuk menautkan unduhan aplikasi dari Google Play.

Dalam penjelasannya, Google menyebut, malware ini paling banyak menyerang pengguna Android di Afrika.

Malware tersebut diketahui mampu merekam panggilan dari aplikasi pesan, menerima SMS, mendapatkan akses ke panggilan, riwayat panggilan, dan foto serta menjepret gambar dari kamera tanpa sepengetahuan pengguna.
Meski malware ini terdengar berbahaya dan menakutan, Tizi dilaporkan hanya menjangkiti perangkat Android yang patch keamanannya tidak diperbarui sejak April 2016.

Dengan demikian, jika pengguna selalu memperbarui perangkatnya dengan software yang terbaru, perangkat tersebut dianggap aman dari serangan Tizi.

Kendati begitu, Tizi cukup membuat khawatir pengguna Android, sebab ada vendor yang sangat lambat merilis pembaruan software perangkatnya. Misalnya saja perangkat Tiongkok murah yang hampir tak pernah mendapatkan patch keamanan sejak pertama dirilis.

"Perangkat dengan patch level terbaru bisa terhindar dari serangan Tizi. Tizi berupaya melakukan beberapa hal seperti meminta akses SMS dan telepon sebaiknya jangan diberikan," kata Google.

Perusahaan juga menyarankan agar pengguna memeriksa perizinan untuk tiap aplikasi yang terpasang, mengamankan dengan lock screen, dan mengaktifkan Google Play Protect untuk memastikan aplikasi-aplikasi yang terpasang aman.



Promo Bonus new member 25%,
Bonus next depo 5% - 10%
Bonus cashback 5% - 10%
Proses DEPO dan WD cepat

PIN BBM : D8C9F189
Link Taruhanbetting:

0 komentar:

Posting Komentar