WHITE Star Line pernah menjadi perusahaan perkapalan paling ternama di Inggris. Perusahaan yang didirikan pada 1845 itu dikenal sebagai operator kapal-kapal mewah. Kapal Oceanic yang dibangun pada 1870 menjadi kapal mewah pertama milik White Star Line.
Kapal Oceanic sangat sukses dalam pelayarannya melintasi Samudera Pasifik. Sayangnya, kapal mewah tersebut berakhir dengan pembongkaran setelah dijual pada 1895. Terdorong atas kesuksesan tersebut, White Star Line kemudian memesan tiga buah kapal lainnya kepada perusahaan galangan Harland & Wolff, perusahaan yang juga membuat Oceanic.
Tiga kapal tersebut sama-sama berkelas mewah pada masa itu. Ketiganya dibuat oleh Harland & Wolff pada 1908-1914. Salah satu dari ketiga kapal tersebut kemudian menjadi kapal pesiar paling terkenal di seluruh dunia.
Ketiga kapal bersaudara itu dibangun di Belfast, Irlandia Utara. Kapal pertama diberi nama Olympic dan dioperasikan pada 1911-1935. Olympic menjadi satu-satunya kapal yang tidak memiliki akhir tragis meski terlibat dua kecelakaan.
Kapal kedua yang diberi nama Titanic, sempat diberi gelar sebagai kapal terbaik di dunia saat itu. Titanic bahkan dibuat dengan teknologi kompartemen kedap air sehingga secara teori tidak dapat tenggelam. Kenyataannya tidak demikian. Titanic tenggelam di perjalanan pertamanya melintasi Samudera Atlantik pada 10 April 1912 setelah menabrak gunung es.
Kapal ketiga dan paling besar di antara sebelumnya diberi nama Britannic. Kapal tersebut mulai beroperasi pada 1915. Namun, Britannic berakhir tragis seperti saudara tuanya. Britannic tenggelam setelah menabrak ranjau yang dipasang oleh kapal selam Jerman pada 1916, masa-masa Perang Dunia I, di Laut Aegea.
Tragedi Titanic dan Britannic menelan korban jiwa mencapai 1533 orang. Ada satu orang yang cukup beruntung menjadi penyintas dalam dua insiden tersebut. Tidak hanya itu, ia juga selamat dari insiden tabrakan kapal Olympic. Nama penyintas itu adalah Violet Jessop.
Ia dilahirkan pada 2 Oktober 1887 di Argentina dari pasangan orangtua imigran asal Irlandia. Violet bahkan sudah menghindari maut sejak kecil. Ia pernah didiagnosis mengidap penyakit tuberculosis (TBC), tetapi berhasil bertahan hidup walau dokter yang menangani sudah pesimis.
Violet Jessop kemudian pindah ke Inggris pada usia 16 tahun setelah ayahnya meninggal dunia. Ia harus sekolah, mengurus adik-adik serta ibunya, dan bekerja sebagai pramugari di kapal pesiar di waktu bersamaan. Ia kemudian diterima bekerja sebagai pegawai White Star Line pada 1910 di Kapal Olympic.
Kapal tersebut bertabrakan dengan kapal perang HMS Hawke milik Inggris pada 20 September 1911. Beruntung, kerusakan tidak terlalu parah sehingga masih mampu bersandar ke pelabuhan. Violet Jessop sendiri tidak mengalami luka-luka akibat tabrakan tersebut.
Beberapa bulan kemudian, Violet bergabung dengan kru RMS Titanic. Kapal paling mewah dan besar di dunia itu berangkat dari Southampton, Inggris, menuju New York, Amerika Serikat (AS) pada 10 April 1912. Titanic menabrak gunung es di Samudera Atlantik empat hari kemudian dan tenggelam pada 15 April 1912 dini hari.
Violet Jessop berhasil selamat dengan menaiki satu dari 16 kapal sekoci Titanic yang kemudian dipindahkan ke Kapal RMS Carpathia. Ia lalu pindah ke Kapal Olympic yang saat Perang Dunia I difungsikan sebagai kapal rumah sakit untuk mengangkut prajurit yang terluka dari Laut Tengah kembali ke Inggris.
Violet Jessop dipekerjakan sebagai perawat di atas kapal tersebut. Sempat lima kali berlayar dengan sukses, kapal itu kemudian berakhir dengan tragis. Pada 21 November 1916, kapal Britannic menabrak ranjau yang dipasang tentara Jerman di Laut Aegea. Sebanyak 30 dari 1.605 penumpang tewas dalam insiden tersebut.
Belajar dari kecelakaan Titanic, Harland & Wolff memasang lebih banyak kapal sekoci di Britannic. Karena itu, jumlah korban tewas bisa direduksi, tidak sebanyak Titanic yang mencapai ribuan orang. Violet Jessop kembali berhasil selamat dari insiden mengerikan tersebut.
Kendati demikian, Violet Jessop sempat menderita cedera kepala ketika terhantam salah satu baling-baling kapal. Ia berhasil sembuh tidak lama kemudian. Ia tetap bekerja sebagai pegawai White Star Line hingga operator kapal itu gulung tikar pada 1935.
Sebelum pensiun pada 1950, ia bekerja untuk dua operator kapal pesiar lainnya, Red Star Line dan Royal Mail Line. Violet Jessop kemudian menetap di Suffolk, Inggris, pada masa pensiun. Ia kemudian dijuluki sebagai ‘Perempuan yang Tidak Bisa Tenggelam’ dan meninggal dunia pada 1971 di usia 84 tahun akibat penyakit gagal jantung.
Promo Bonus new member 25%,
Bonus next depo 5% - 10%
Bonus cashback 5% - 10%
Proses DEPO dan WD cepat
PIN BBM : D8C9F189
Link Taruhanbetting:
0 komentar:
Posting Komentar